Kisah Kesabaran Seorang Suami


Diceritakan ada dua lelaki yang berkawan dekat Kisah Kesabaran Seorang Suami 

“Diceritakan ada dua lelaki yang berkawan akrab. Mereka ialah Hasan dan Ismail. Keduanya orang shalih yang taat beribadah. Karena daerah mereka berjauhan, mustahil keduanya selalu bertemu. Namun ada kebiasaan di antara mereka, setiap setahun sekali Hasan selalu tiba ke rumah Ismail.

Suatu hari Hasan berkunjung ke rumah sahabatnya itu. Tiba di rumah Ismail, ia mendapat pintu rumah temannya itu tertutup rapat. Setelah beberapa kali mengetuk pintu terdengar sahutan istri sahabatnya dari dalam rumah, “Siapakah kau yang mengetuk-ngetuk pintu?”

Kemudian Hasan menjawab, “Saya Hasan, sahabat suamimu. Aku tiba untuk mengunjunginya hanya alasannya ialah Allah SWT.”

“Dia sedang pergi mencari kayu bakar. Mudah-mudahan saja ia tidak kembali lagi!” jawab istri Ismail sambil memaki dan mencela suaminya sendiri.


Mendengar balasan menyerupai itu, Hasan keheranan. Belum hilang keheranannya, tiba-tiba muncul Ismail. Ia tiba sambil menuntun seekor harimau yang di punggungnya terdapat seikat kayu bakar. Begitu melihat Hasan, Ismail eksklusif menghambur mendekat sambil mengucapkan salam kehangatan.

Setelah menurunkan kayu bakar dari punggung harimau, Hasan berkata kepada harimau itu, “Sekarang pergilah, mudah-mudahan Allah SWT memberkatimu!”

Ismail mempersilakan tamunya masuk ke dalam rumah. Sementara mereka bercakap-cakap, istri Ismail masih terus bergumam memaki-maki suaminya. Ismail membisu saja.

Hasan keheranan bercampur takjub melihat kesabaran sahabatnya itu meskipun istrinya terus memaki, ia tetap tidak menawarkan muka kebencian. Hasan pulang menyimpan rasa kagum terhadap Ismail yang mampu menekan rasa marahnya menghadapi istrinya yang begitu banyak cincong dan berlidah panjang.

Satu tahun berlalu. Seperti kebiasaannya, Hasan kembali mengunjungi sahabatnya, Ismail. Ketika mengetuk pintu rumah Ismail, dari dalam terdengar langkah-langkah kaki. Beberapa ketika kemudian terlihatlah istri sahabatnya yang dengan senyum ramah menyapanya, “Tuan ini siapa?”

“Aku sahabat suamimu. Kedatanganku semata untuk mengunjunginya alasannya ialah Allah,” jawab Hasan.

Istri Ismail menyapa ramah, kemudian mempersilakan tamunya duduk menunggu suaminya. Tak usang kemudian Ismail tiba membawa seikat besar kayu bakar di atas pundaknya. Dua sahabat itu pun segera terlibat perbincangan serius. Hasan menanyakan beberapa hal yang membuatnya keheranan. Tentang keadaan istrinya yang sangat jauh berbeda dibanding setahun yang lalu. Ia juga menanyakan bagaimana Ismail bisa menaklukkan seekor harimau sehingga hewan buas itu mau memanggul kayu bakarnya. Mengapa ia kini tidak gotong royong dengan hewan itu lagi?

Ismail segera menjelaskan, “Ketahuilah sahabatku. Istriku yang dulu meninggal sehabis sekian usang saya berusaha bersabar menghadapi perangai buruknya. Atas kesabaran itulah, Allah SWT memberi fasilitas bagiku untuk menundukkan seekor harimau menyerupai yang engkau lihat. Allah juga memberiku karunia berupa istri shalihah menyerupai yang engkau lihat sekarang. “Aku bangga mendapatkannya, maka harimau itu pun dijauhkan dariku. Aku memanggul sendiri kayu bakar.”

Subhanallah, Maha Suci Allah. Ini ialah sebuah kisah yang begitu syarat akan hikmah...
SEMOGA KITA BISA MENGAMBIL HIKMAH DARI CERITA INI.

Sumber http://tarekataulia.blogspot.com/

Comments