Pentingnya Mendalami Ilmu Fiqih


 

Mempelajari fiqih itu penting sekali bagi setiap muslim. Sehingga untuk hal-hal yang wajib dilakukan, hukumnya pun wajib untuk mempelajarinya. Misalnya kita tahu bahwa shalat 5 waktu itu hukumnya wajib. Maka berguru fiqih shalat itu pun hukumnya wajib juga. Sebab tanpa ilmu fiqih, seseorang mustahil menjalankan shalat dengan benar sebagaimana perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Memang ada sebagian orang yang memandang remeh ilmu fiqih. Seringkali mereka menyampaikan bahwa berguru fiqih itu hanya berguru malasah air dan cebok saja. Padahal yang dipelajarinya barulah mukaddimah belaka. Bila ilmu itu diteruskan, maka fiqih itu akan hingga kepada duduk kasus yang nyata mirip urusan politik, mengatur negara dan seterusnya. Bahkan sanggup dikatakan bahwa fiqih itu meliputi semua aspek kehidupan manusia. Tidak ada kawasan berlari dari fiqih.
Beberapa hal yang penting untuk diingat biar kita mengerti betapa pentingnya ilmu fiqih buat umat Islam ialah hal-hal berikut ini :
1. Tafaquh fid-dien (memperdalam pemahaman agama) Adalah Perintah Dan Hukumnya Wajib
Mempejari Islam ialah kewajiban pertama setiap muslim yang sudah aqil baligh. Ilmu-ilmu ke-Islaman yang utama ialah bagaimana mengetahui MAU-nya Allah SWT terhadap diri kita. Dan itu ialah ilmu syariah. Allah SWT berfirman :

“Tidak masuk akal bagi seseorang insan yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, pesan yang tersirat dan kenabian, kemudian beliau berkata kepada manusia: “Hendaklah kau menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi : “Hendaklah kau menjadi orang-orang rabbani, karena kau selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kau tetap mempelajarinya”.” (QS. Ali Imran : 79)
“Tidak sepatutnya bagi mu’minin itu pergi semuanya . Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka wacana agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu sanggup menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah : 122)
2. Syariah Adalah Pengawal Alquran & Sunnah
Ilmu syariah telah berhasil menjelaskan dengan niscaya dan sempurna tiap potong ayat dan hadits yang bertebaran. Dengan menguasai ilmu syariah, maka Alquran dan Sunnah sanggup dipahami dengan benar sebagaimana Rasulullah SAW mengajarkannya.
Sebaliknya, tanpa penguasaan ilmu syariah, Al-Quran dan Sunnah sanggup diselewengkan dan dimanfaatkan dengan cara yang tidak benar.
Munculnya bermacam-macam aliran yang ajaib dan lucu itu karena tidak dipahaminya nash-nash Al-Quran dan sunnah dengan benar. Padahal untuk menjalankan Al-Quran dan Sunnah dibutuhkan metode pemahaman yang baik dan benar. Dan metode untuk memahaminya ialah fiqih itu sendiri. Bila dikatakan bahwa orang yang tidak menguasai ilmu fiqih akan cenderung menyelewengkan makna keduanya. Paling tidak akan bertindak parsial, karena hanya memakai satu dalil dengan meninggalkan dalil-dalil lainnya.
3. Syariah Adalah Porsi Terbesar Ajaran Islam
Dibandingkan dengan duduk kasus aqidah, akhlaq atau pun bidang lainnya, duduk kasus syariah dan fiqih ialah porsi terbesar dalam khazanah ilmu-ilmu ke-Islaman. Istilah ulama identik dengan hebat syariah ketimbang hebat di bidang lainnya.
Sebab spesialis fiqih itu pastilah seorang yang hebat di bidang tafsir, ilmu hadits, ilmu bahasa, ilmu ushul fiqih dan bermacam-macam disiplin ilmu lainnya. Di masa kemudian kita sanggup mendapat seorang muhaddits tapi bukan faqih. Namun tidak pernah didapat seorang faqih yang bukan muhaddits.
4. Kehancuran Umat Ditandai Dari Hilangnya Ilmu Syariah
Islam tidak akan hilang dari muka bumi, alasannya ialah komitmen Allah SWT terhadap umat ini sudah pasti. Namun umatnya sanggup lemah dan runtuh. Kelemahan itu umumnya terjadi manakala ilmu syariah sudah mulai ditinggalkan. Dan para ulama ulama diwafatkan dan tidak ada lagi hebat syariah yang dilahirkan. Sehingga tidak ada lagi orang yang sanggup mengarahkan jalannya umat ini.
Syariah ialah benteng umat. Manakala Allah SWT ingin melemahkan umat ini, maka syariah Islam akan dikurangi. Sebaliknya, bila Allah SWT ingin menguatkan umat ini, maka akan dimulai dengan lahirnya para ulama yang akan mengusung syariah di muka bumi.
5. Tipu Daya Orientalis dan Sekuleris Sangat Efektif Bila Lemah di Bidang Syariah
Racun pemikiran Orientalis dan Sekuleris tidak akan mempan bila badan umat diimunisasi dengan pemahaman syariah Setiap individu muslim pada dasarnya sanggup dengan gampang terjangkit bacokan tajam para orientalis ini. Maka dengan menguasai ilmu-ilmu syariah, diperlukan sanggup menjadi penangkal semua racun yang merusak dan mematikan.
Rata-rata generasi muda cendekiawan Islam yang terpengaruh sihir para orientalis itu disebabkan mereka tidak punya latar belakang keilmuwan yang benar dari sisi syariah Islam. Sehingga begitu berkenalan dengan ragam pemikiran barat yang palsu itu, dengan gampang sanggup terpengaruh dan merasa jatuh cinta.
Kalau saja mereka mengenal bagaimana kecanggihan para ulama syariah dari masa ke masa, maka mereka niscaya akan memandang bahwa apa yang dituduhkan orientalis barat itu tidak lebih dari dagelan tidak lucu.
6. Kelemahan Pergerakan Umumnya Pada Syariah
Umumnya kelemahan gerakan dakwah ialah kurangnya pemahaman dan aplikasi syariah, baik di jajaran pimpinan atau pun para kadernya. Kelemahan di sisi syariah ini akan melahirkan amat banyak duduk kasus lainnya. Seperti saling tuding antar kelompok sebagai hebat bid`ah, atau saling menjelek-jelekkan satu sama lain.
Paling tidak ada rasa di dalam hati masing-masing kelompok itu bahwa dirinya sajalah yang paling benar. Sementara kelompok lain itu niscaya salah, sesat dan harus dijauhi.
Padahal semua itu tidak perlu terjadi manakala mereka punya pemahaman ilmu-ilmu syariah yang lumayan. Sebab di dalam disiplin ilmu syariah kita diajari bagaimana budpekerti dan aturan dalam berbeda pendapat. Sehingga jikalau kita mengetahui saudara kita berbeda pendapat dengan kita, sama sekali tidak pernah merusak persaudaraan dengannya. Apalagi hingga merendahkan atau mnghinanya.
7. Amal Sedikit Dengan Ilmu Lebih Utama Dari Amal Banyak Tanpa Ilmu
Seorang hebat ibadah yang tekun tapi tanpa ilmu syariah jauh lebih rendah derajatnya dari amalan seorang yang mengerti syariah meski tidak terlalu banyak. Sebab ibadah yang banyak bila tidak diiringi dengan ilmu yang benar, sanggup jadi malah berdosa. Sebab tidak tertutup kemungkinan beliau malah melaksanakan bid`ah atau hal-hal yang justru terlarang.
Sebaliknya, meski ibadah seseorang itu tidak terlalu banyak, namun bila dikerjakan sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW yang benar, tentu nilainya sangat tinggi di sisi Rasulullah SAW.
Betapa rugi dan menyesal seseorang yang merasa sudah bersedekah banyak tapi di alam abadi tidak mendapat nilai apa-apa di sisi Allah SWT. Sebab apa yang diamalkannya ternyata tidak diajarkan oleh Nabi SAW.
8. Fiqih Adalah Ilmu Yang Siap Pakai
Berbeda dengan berguru tafsir, hadits, sirah dan ilmu-ilmu lainnya, di dalam fiqih kita dikenalkan dengan cara mengambil kesimpulan aturan dari bermacam-macam dalil yang tersedia.
Ada sekian banyak dalil yang terserak di aneka macam literatur. Sehingga tidak gampang bagi seseorang untuk mengumpulkannya menjadi satu. Belum bila dilihat sekilas, mungkin saja masing-masing dalil baik dari Al-Quran dan sunnah berbeda bahkan bertentangan satu sama lain.
Disinilah fungsi ilmu fiqih, yaitu merangkum sekian banyak dalil, menelusuri keshahihannya dan mengupas istidlalnya serta memadukan antara satu dalil dengan lainnya menjadi sebuah kesimpulan hukum. Lalu hukum-hukum itu disusun secara rapi dalam tiap pecahan yang memudahkan seseorang untuk melacaknya. Dan biasanya yang baik ialah dengan mencantumkan juga dalil serta bagaimana istinbat hukumnya.
Dan lebih penting dari semua itu, apa yang dipersembahkan ilmu fiqih menyerupai daftar perintah dan aturan Allah SWT yang sudah rinci nilainya, apakah menjadi wajib, sunnah, mubah, makruh atau haram.


Sumber Artikel : http://basaudan.wordpress.com/2011/05/31/keutamaan-mempelajari-ilmu-fiqih/

Sumber http://tarekataulia.blogspot.com/

Comments