4 ETIKA PERSAHABATAN menurut AL-GHAZALI dalam IHYA ULUMUDDIN

Renungan mlm!
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
4 ETIKA PERSAHABATAN menurut AL-GHAZALI dalam IHYA ULUMUDDIN
pada hakikatnya semua manusia adalah mahluk yang tak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain, karena adalah mahluk sosial atau aristoteles menyebutnya zoon politicon, disebut manusia sosial tentunya jika manusia tidak ber interaksi dengan oranmg lain, mustahil manusai akan bisa bertahan dan betah untuk hidup, untuk itulah Allah juga menciptakan manusia pertama yaitu nabi adam besaerta ibu hawa agar manusia di bumi bukan hanya ada satu, tetapi manusia di bumu bisa terus berkembang dan bisa hidup berdampingan bersama.
pertemanan seperti sebuah akad nikah
dalam hubungan sosial tentunya manusia sangat butuh sekali adanya teman dan hubungan pertemanan ataupun persahabatan juga menjadi hal yang sangat penting dalam interaksi sosial, bahkan imam Al-Ghazali mengibaratkan pertemanan sebagai akad nikah,nyang sama-sama memiliki konsekuensi bahwa seorang yang memiliki ikatan pertemanan atau persahabatan harus memenuhi masing-masing haknya.
imam Al-Ghazali menuturkan:
اعلم أن عقد الأخوة رابطة بين الشخصين كعقد النكاح بين الزوجين وكما يقتضي النكاح حقوقا يجب الوفاء بها قيام بحق النكاح كما سبق ذكره في كتاب النكاح فكذا عقد الأخوة فلأخيك عليك حق في المال والنفس وفي اللسان والقلب بالعفو والدعاء وبالإخلاص والوفاء وبالتخفيف وترك التكلف
yang artinya :
“Jalinan tali persahabatan antara dua orang seperti halnya akad nikah suami-istri. Dalam pernikahan terdapat hak yang harus dipenuhi sebagaimana disebutkan sebelumnya pada pembahasan nikah. Demikian pula dalam persahabatan ada kewajibanmu untuk memenuhi hak saudaramu, baik yang berkaitan dengan harta, jiwa, tutur kata, dan hati: dengan memberikan maaf, keikhlasan, pemenuhan janji, dan meringankan beban.”
etika dan hak dalam pertemanan (persahabatan)
persahabatan merupakan sebuah ikatan yang memiliki etika dan hak di dalamnya dan tentunya sebagai seorang mahluk sosial kita juga harus selelu menjaga hak dan etika tersebut. imam al Ghazali dalam kitabnya Ihya' ulumuddin menerangkan banyak sekali pembahsan terkait dengan hal ini. setidaknya ada 4 hal yang menjadi pokok dan harus kita perhatikan dalam menjaga hubungan pertemanan (persahabatan). ke empat hal tersebut adalah :
1. seyogyanya seseorang memberikan sebagian hartanya kepada temannya.
Dalam hal ini, imam al-Ghazali membagi persahabatan dalam tiga tingkatan:
> tingakatan paling rendah adalah orang yang memosisikan sahabatnya seperti seorang pembantu dan Dia akan memberikan harta kepada sahabatnya bila terdapat kelebihan.
mungkin tingkatan pertama adalah tingkatan yang paling banyak kita temui atau bahkan kita lakukan.
> tingkatan menengah adalah orang yang memperlakukan sahabatnya seperti dia memperlakukan dirinya sendiri. Mereka tidak membedakan sahabat dengan dirinya sendiri.
>sementara tingkatan paling tinggi adalah orang yang memosisikan sahabatnya di atas dirinya sendiri. Dia rela mengorbankan hartanya untuk sahabatnya.
2. membantu sahabat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebelum sahabat kita meminta bantuan.
Seseorang semestinya mengetahui bagaimana kondisi temannya, terutama kondisi ekonomi keluarga atau dirinya sendiri. Supaya bila sahabat mengalami kesusahan kita bisa segera membantu mereka tanpa harus menunggu mereka meminta bantuan terlebih dahulu.
sebagai seporang sahabat yang baik tentulah seseorang akan merasa sungkan jika saat dalam kesusahan ekonomi meminjam atau meminra pada sahabatnya, un tuk itulah kita sebagai sahabat harus sedikit peka dan memahami ke adaan sahabat kita, agar nantinya kita bisa paham apa yang di butuhkan sahabat kita tanpa mereka yang memintanya.
3. tidak melakukan sesuatu yang dibencinya.
Tentunya kita sudah tahu bahwa tidak semua orang bisa atau akan suka dengan perilaku dan karakter kita. namun Alangkah baiknya pada saat bertemu teman, kita tidak melakukan hal-hal yang tidak disukai teman.
4. bertutur kata sopan dan memujinya.
Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak suka pujian. entah itu pujian dari pasangan ataupun dari teman untuk itulah untuk lebih memperkuat persahabatan, sering-seringlah memujinya walaupun sebuah pujian yang di kemas dengan kegilaan ataupun canda tawa.
semua hal di atas hanyalah sebagian dari etika persahabatan yang disebutkan al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin

Comments