Kisah Sayyidah Khadijah Sanggup Salam Dari Allah

Zuhair bin Harb bercerita kepada kami, Ibnu Fudhail bercerita kepada kami, dari Umarah dari Abu Zur‘ah dari Abu Hurairah ra., ia berkata, “Inilah Khadijah, tiba kepadamu membawa daerah yang ada masakan atau daerah yang ada minuman. Sampaikanlah salam kepadanya dari Tuhannya, dan berilah ia kabar besar hati dengan rumah dari permata yang berlubang tengahnya, tidak ada kegaduhan dan tidak ada kelelahan di sana.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Tauhid, Bab Firman Allah Ta‘ala, Mereka Ingin Mengganti Firman Allah, Jilid IX halaman 144)

Qutaibah bin Sa‘id bercerita kepada kami, Muhammad bin Fudhail bercerita kepada kami dari Umarah dari Abu Zur‘ah dari Abu Hurairah ra. ia berkata, “Jibril as. tiba kepada Nabi saw. kemudian ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, ini Khadijah tiba dengan membawa tempat, di dalamnya ada lauk-pauk, atau masakan atau minuman. Jika ia tiba kepadamu sampaikanlah salam dari Tuhannya dan dariku. Berilah kabar besar hati dengan rumah di nirwana dari permata yang berlubang tengahnya, tidak ada kegaduhan dan kelelahan di sana.’” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Manakib, Bab Nabi Muhammad Menikahi Khadijah dan Keutamaan Khadijah ra.)

Imam Bukhari ra. meriwayatkan pula dalam pecahan tersebut dengan dua riwayat, yaitu dari Aisyah dan dari Abdullah bin Abu Aufa ra. hanya terbatas informasi besar hati di surga, tanpa menyebutkan salam.



Penjelasan Hadis 

Dalam hadis tersebut, Jibril berkata kepada Nabi saw., “Ini Khadijah tiba kepadamu, maka sampaikanlah salam dari Tuhannya, dan berilah kabar besar hati dengan gedung di nirwana dari mutiara yang berlubang di tengahnya, yang tidak ada kegaduhan dan tidak ada kelelahan di sana sebagai akhir yang tepat alasannya ialah saat Nabi saw. mengajak kepada Islam, ia mengikuti permintaan itu tanpa susah-payah, bahkan ia menghilangkan kelelahan pada diri ia dan menghibur ia dari setiap sesuatu yang menakutkan, maka pantaslah manakala ia mendapat rumah di nirwana dengan sifat-sifat yang sepadan dengan amal-amalnya.

Al-Qasthalani ra. dalam Bab “Nabi saw. Memperistri Khadijah ra. dan Keutamaannya”, ia mengatakan, Jibril as. tiba kepada Nabi saw. dan dalam riwayat Ath-Thabrani dari Sa‘id bin Katsir bahwa hal itu terjadi di Gua Hira. Jibril as. berkata, “Wahai Rasulullah! Ini Khadijah telah tiba kepadamu dengan membawa daerah yang berisi lauk, atau makanan. Dalam riwayat Ath-Thabrani, masakan itu berupa hais (kurma campur samin), atau minuman. Apabila ia telah tiba kepadamu, maka sampaikanlah salam dari Tuhannya dan dariku.” Hal yang demikian ini khusus diberikan kepada Khadijah, tidak diberikan kepada orang lain. Ath-Thabrani menambahkan dalam riwayat tersebut, Khadijah menjawab: “Dialah Yang Mahasejahtera, daripada-Nya kesejahteraan itu, dan semoga kesejahteraan atas Jibril.” 

An-Nasa'i menambahkan dari hadis Anas bin Malik: “Dan semoga atas engkau wahai Rasulullah kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah.”

Khadijah menjawab salam dengan memuji Allah, kemudian ia mengubah tanggapan itu diubahsuaikan dengan yang patut untuk Allah dan yang lain-Nya. Hal ini menyampaikan kesempurnaan akalnya Khadijah. Dan berilah kabar besar hati dengan gedung di nirwana dari permata yang berlubang di tengah, tidak gaduh dan tidak lelah, semoga rumahnya yang diberikan oleh Tuhannya sebagai kabar besar hati itu sesuai dengan sifat yang terwujud dalam perbuatannya dan keadaannya.

Sebagian sifatnya yang khusus ialah selamanya ia tidak pernah berbuat jelek kepada Nabi dan tidak pernah menciptakan ia marah. Al-Isma‘ili dari riwayat Fadhl bin Dakin menyebutkan: “Khadijah tidak pernah dengki kepada seorang wanita, Khadijah tidak didengki saat Nabi saw. memberinya kabar besar hati dengan rumah di nirwana yang terbuat dari permata yang berlubang. Jika ia menyembelih kambing, maka teman-teman akrabnya (Khadijah) diberi hadiah semuanya (sekenyangnya).”

Dalam riwayat yang kedua disebutkan: “(Aisyah berkata), saya tidak cemburu terhadap seorang perempuan pun, menyerupai cemburu saya kepada Khadijah, alasannya ialah seringnya Rasulullah saw. menyebutkannya.” Aisyah berkata, “Beliau menikah dengan saya 3 (tiga) tahun setelah Khadijah wafat, dan Jibril as., menyuruh memberinya kabar besar hati dengan rumah di nirwana dari permata.”

Dalam riwayat Abdullah bin Abu Aufa: “Dari Isma‘il bin Khalid, ia berkata, saya berkata kepada Abdullah bin Abu Aufa, ‘Apakah Nabi saw. memberi kabar besar hati kepada Khadijah?’ Ia menjawab, ‘Ya, dengan rumah dari permata yang berlubang, yang tidak ada kegaduhan dan tidak ada kelelahan di sana.’”

(Dikutip dari Al-Qasthalani, Jilid X halaman 435)

Wallahu A’lam


Sumber: Buku Kumpulan Hadis Qudsi

Comments