RENUNGAN JUMAT PETANG

Renungan jum'at petang ....!
Manusia itu..... Bagaimana ya?
بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits Anas bin Malik dari Rasulullah saw, beliau bersabda :
لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادٍ مِنْ ذَهَبٍ، أَحَبَّ أَنَّ لَهُ وَادِيًا آخَرَ، وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ، وَاللهُ يَتُوبُ عَلَى مَنْ تَابَ» (صحيح مسلم
“Jika anak Adam disediakan sebuah lembah emas, ia tentu ingin satu lembah lagi, dan tidak akan merasa puas melainkan mulutnya terpenuhi tanah (mati), dan Allah menerima tobat orang yang bertobat.”(Sahih Muslim)
Hadits Ibnu Abbas dari Nabi saw, beliau bersabda :
لَوْ كَانَ لابْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لابْتَغَى إِلَيْهِمَا ثَالِثًا، وَلا يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ (الآداب للبيهقي)
“Jika anak Adam disediakan dua buah lembah berisi harta kekayaan, tentu ia masih akan mencarinya yang ketiga, dan tidak akan memenuhi kerongkongan anak Adam melainkan tanah (mati), dan bertobat kepada Allah bagi mereka yang bertobat.” (Al-Adabu lil Baihaqi)
Hadits yang mendengar Rasulullah saw bersabda :
لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادٍ مِنْ نَخْلٍ تَمَنَّى مِثْلَهُ ثُمَّ تَمَنَّى مِثْلَهُ حَتَّى يَتَمَنَّى أَوْدِيَةً وَلَا يَمْلَأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا التُّرَابُ (مسند أحمد)
“Jika anak Adam disediakan sebuah lembah kurma, tentu ia masih berangan-angan memperoleh seperti itu lagi hingga masih berangan-angan terus sebelum kerongkongan anak Adam itu terpenuhi tanah (mati).” (Musnad Ahmad)
Hadits yang mendengar Rasulullah saw bersabda :
وَلَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ لَأَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ ثَانٍ , وَلَوْ أُعْطِيَ ثَانِيًا لَأَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ ثَالِثٌ , وَلَا يَمْلَأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا التُّرَابُ , وَيَتُوبُ اللهُ عَلَى مَنْ تَابَ ” (شعب الإيمان )
“Seandainya anak Adam disediakan sebuah lembah emas, tentu masih ingin lagi ya ng kedua, bahkan jika diberi yang kedua juga tetap masih ingin yang ketiga, dan tidak akan memenuhi kerongkongan anak Adam melainkan tanah (mati), dan bertobat kepada Allah bagi mereka yang bertobat.”(Syu’abu al-Iman)
Substansi hadits tersebut adalah bahwa serakah merupakan karater naluri manusia. Jika demikian, bukankah serakah itu manusiawi ? Benar ! Karena ini termasuk hawa nafsu manusia. Masalahnya adalah apakah manusia dikendalikan hawa nafsu keserakahan itu hingga masuk dalam kubur atau hawa nafsu keserakahan yang dikendalikan manusia untuk persiapan masuk dalam kubur ? Sebagaimana ditegaskan ayat al-Qur’an ini :
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1) حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (2) [التكاثر]
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS. At-Takatsur, 102 : 1-2)
Di sinilah tobat kata kuncinya. Mari kita bertobat atas hawa nafsu keserakahan kita dalam berbagai aspek kehidupan sekarang ini, terlepas ada dalilnya atau tidak. Bukankah banyak di antara kita yang masih belum sadar atas hawa nafsu keserakahannya bukan berarti mereka tidak tahu dalilnya, atau bahkan mereka sendiri ahli dalil ?
واللهُ أعلم بالصواب

Comments